HARUSKLIK.COM - Tottenham Hotspur agaknya harus bergegas beradaptasi dengan Wembley. Sebab Wembley masih saja membawa sial untuk Spurs sampai saat ini.
Wembley sudah dipakai Spurs sejak musim lalu saat berkompetisi di Eropa. Sebab White Hart Lane kala itu tengah dalam proses renovasi dan UEFA tidak mengizinkan Spurs tampil di sana.
Bermain di stadion yang punya kapasitas lebih besar, yakni 90 ribu tempat duduk, harusnya menguntungkan Spurs karena dukungan penonton akan lebih masif. Tapi, kenyataan di lapangan tidak demikian karena Spurs justru kesulitan.
Musim lalu Spurs tersingkir dari fase grup Liga Champions karena cuma menang sekali dan kalah dua kali dari Bayer Leverkusen serta AS Monaco. Turun kasta ke Liga Europa, Spurs juga langsung angkat koper di babak 32 besar karena disingkirkan klub Belgia Gent.
Lagi-lagi di partai kandangnya, Spurs cuma bermain imbang 2-2 setelah kalah 0-1 di kandang lawan. Kekhawatiran Spurs akan kutukan Wembley makin membesar setelah musim ini mereka akan menggunakan stadion tersebut sebagai kandang sementara karena White Hart Lane direnovasi.
Kekhawatiran yang jadi bukti ketika mereka menjamu Chelsea di pekan kedua Premier League, Minggu (20/8/2017). Diunggulkan menang mengingat The Blues tengah terluka usai kekalahan di pekan pembuka The Lilywhites malah keok dengan skor 1-2.
Itu artinya dari sepuluh pertandingan terakhirnya di Wembley, Spurs cuma menang sekali, seri sekali, dan kalah tujuh kali. Satu kemenangan itu didapat saat mengalahkan CSKA Moskow 3-1 Desember lalu.
Dari tujuh kekalahan itu, Spurs takluk adu penalti dari Manchester United di final Piala Liga Inggris 2008 dan kalah 2-4 dari Chelsea di semifinal Piala FA April lalu.
"Itu sama sekali tidak mempengaruhiku. Tapi aku paham bahwa kita butuh bicara soal itu dan orang lain juga demikian," ujar manajer Spurs, Mauricio Pochettino, seperti dikutip Soccerway.
"Aku rasa 'efek Wembley' bukan alasan kami kalah. Tim bermain sangat baik," sambungnya.
"Tidak adil jika menyalahkan Wembley lagi karena bagiku, Wembley adalah salah satu stadion terbaik di dunia. Salah satu tempat terbaik untuk bermain sepakbola."
"Tolong hentikan soal ini," ujar Pochettino ketika ditanya lagi soal ukuran lapangan Wembley yang mempengaruhi timnya.
"Aku rasa sudah jelas ya, jika Anda mencintai sepakbola dan ingin menontonnya, dan ingin menonton laga ini. Anda bisa lihat bahwa Wembley bukanlah masalah. Ukuran lapangan? Kami bermain lebih baik dan mencetak banyak peluang. Memang seperti inilah sepakbola,"tutupnya.
Spurs pun mau tak mau harus segera mencari mereka mengakhiri tren buruk itu. Sebab pekan depan mereka akan menjamu Burnley. Apalagi Spurs musim lalu termasuk tim jago kandang dengan 17 kemenangan dari 19 partai.
Bagaimana, Spurs?
Wembley sudah dipakai Spurs sejak musim lalu saat berkompetisi di Eropa. Sebab White Hart Lane kala itu tengah dalam proses renovasi dan UEFA tidak mengizinkan Spurs tampil di sana.
Bermain di stadion yang punya kapasitas lebih besar, yakni 90 ribu tempat duduk, harusnya menguntungkan Spurs karena dukungan penonton akan lebih masif. Tapi, kenyataan di lapangan tidak demikian karena Spurs justru kesulitan.
Musim lalu Spurs tersingkir dari fase grup Liga Champions karena cuma menang sekali dan kalah dua kali dari Bayer Leverkusen serta AS Monaco. Turun kasta ke Liga Europa, Spurs juga langsung angkat koper di babak 32 besar karena disingkirkan klub Belgia Gent.
Lagi-lagi di partai kandangnya, Spurs cuma bermain imbang 2-2 setelah kalah 0-1 di kandang lawan. Kekhawatiran Spurs akan kutukan Wembley makin membesar setelah musim ini mereka akan menggunakan stadion tersebut sebagai kandang sementara karena White Hart Lane direnovasi.
Kekhawatiran yang jadi bukti ketika mereka menjamu Chelsea di pekan kedua Premier League, Minggu (20/8/2017). Diunggulkan menang mengingat The Blues tengah terluka usai kekalahan di pekan pembuka The Lilywhites malah keok dengan skor 1-2.
Itu artinya dari sepuluh pertandingan terakhirnya di Wembley, Spurs cuma menang sekali, seri sekali, dan kalah tujuh kali. Satu kemenangan itu didapat saat mengalahkan CSKA Moskow 3-1 Desember lalu.
Dari tujuh kekalahan itu, Spurs takluk adu penalti dari Manchester United di final Piala Liga Inggris 2008 dan kalah 2-4 dari Chelsea di semifinal Piala FA April lalu.
"Itu sama sekali tidak mempengaruhiku. Tapi aku paham bahwa kita butuh bicara soal itu dan orang lain juga demikian," ujar manajer Spurs, Mauricio Pochettino, seperti dikutip Soccerway.
"Aku rasa 'efek Wembley' bukan alasan kami kalah. Tim bermain sangat baik," sambungnya.
"Tidak adil jika menyalahkan Wembley lagi karena bagiku, Wembley adalah salah satu stadion terbaik di dunia. Salah satu tempat terbaik untuk bermain sepakbola."
"Tolong hentikan soal ini," ujar Pochettino ketika ditanya lagi soal ukuran lapangan Wembley yang mempengaruhi timnya.
"Aku rasa sudah jelas ya, jika Anda mencintai sepakbola dan ingin menontonnya, dan ingin menonton laga ini. Anda bisa lihat bahwa Wembley bukanlah masalah. Ukuran lapangan? Kami bermain lebih baik dan mencetak banyak peluang. Memang seperti inilah sepakbola,"tutupnya.
Spurs pun mau tak mau harus segera mencari mereka mengakhiri tren buruk itu. Sebab pekan depan mereka akan menjamu Burnley. Apalagi Spurs musim lalu termasuk tim jago kandang dengan 17 kemenangan dari 19 partai.
Bagaimana, Spurs?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar